'Arsenal Punya Kemampuan, tapi Minim Kepercayaan Diri'

 'Arsenal Punya Kemampuan, tapi Minim Kepercayaan Diri'

 

Arsenal boleh punya skuat dengan pemain-pemain berkemampuan mumpuni. Namun, mereka kekurangan kepercayaan diri. Inilah yang kemudian membuat mereka tergelincir ketika sedang digadang-gadang jadi kandidat juara.

The Gunners sudah cukup lama tidak menjadi juara Premier League. Ketika liga berjalan dengan amat absurd musim ini, di mana banyak raksasa --termasuk Chelsea, si juara bertahan-- tertatih-tatih dan kehilangan konsistensi, Arsenal disebut berada di jalur yang tepat.

Pembelian pemain kelas wahid dalam beberapa musim terakhir menjadi salah satu dasarnya. Di luar itu, tak banyak berubahnya komposisi skuat mereka mengundang argumen bahwa Arsene Wenger kini punya pemain-pemain yang sudah saling memahami satu sama lain.

Datangnya Petr Cech sebagai penjaga gawang dinilai melengkapi kepingan puzzle itu. Cech bukan hanya kiper bagus, tetapi juga seorang pemain berpengalaman. Kehadirannya bisa memberikan ketenangan untuk lini belakang Arsenal.

Namun, pada kenyataannya, Arsenal masih diteror oleh hantu yang sama, yang selalu menggentayangi mereka sejak lama. Hantu itu bernama inkonsistensi. Dua kekalahan beruntun, dari Manchester United dan Swansea City, dianggap telah mengubur harapan mereka untuk menjadi juara.

Secara matematis, peluang Arsenal memang belum habis. Dengan 10 pertandingan tersisa, mereka "hanya" tertinggal enam poin di belakang pemuncak klasemen sementara, Leicester City. Tapi, inkonsistensi dari satu pertandingan ke pertandingan lain menunjukkan masalah yang sulit dibantah: Arsenal kurang percaya diri.

Hal ini diakui sendiri oleh pemain depan mereka, Alexis Sanchez. Eks pemain depan Barcelona itu menyebut, timnya sebenarnya punya modal cukup besar untuk menjadi juara. Hanya saja, mereka tidak didukung oleh mental yang kuat.

"Saya pikir, dengan pemain-pemain yang kami miliki, kami bisa menjuarai Premier League. Meski begitu, kami kekurangan rasa lapar," ujar Alexis seperti dilansir Soccerway.

"Seharusnya kami bermain dengan mental seperti sudah unggul 1-0 lebih dulu atas lawan."

"Kalau kami sudah menemukan kepercayaan diri itu, barulah kami benar-benar bisa menjadi juara," kata pemain asal Chile tersebut.